Selasa, 05 Juli 2022

MENJADI PENULIS BUKU MAYOR

 PERTEMUAN KE 21


Pertemuan Ke 21

Hari/Tanggal : Senin, 4 Juli 2022

Narasumber :  JOKO IRAWAN MUMPUNI

Moderator :  MULIADI

Tema  : MENJADI PENULIS BUKU MAYOR

 

Bismillahirrohmanirrohim.

Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh. Semoga kita semua tetap dalam lindungan Alloh Yang Maha Kuasa agar kita dapat melaksanakan ibadah serta aktifitas-aktifitas lainnya.

Alhamdulillah pada malam ini, Senin tanggal 4 Juli 2022  kita masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk mengikuti pertemuan ke 21 kegiatan Belajar Menulis PGRI Nusantara dengan tema MENJADI PENULIS BUKU MAYOR dengan narasumber yang sangat berpengalaman yaitu Bapak JOKO IRAWAN MUMPUNI. Dan moderator Bapak MULIADI.

Seperti biasa di awal pertemuan Bapak moderator membuka kegiatan belajar menulis dengan menyapa peserta dan menyampaikan materi yang akan dibahas malam ini dan juga susunan acara. Adapun susunan acara malam ini yaotu :

1. Pembukaan

2. Pemaparan materi

3. Tanya jawab

4. Penutup

Untuk sesi tanya jawab, pertanyaan bisa disampaikan ke nomor HP moderator dengan format: nama, asal kota/sekolah dan pertanyaan.

Acara dibuka dengan sama-sama membaca Bassmallah.

 Selanjutnya Bapak narasumber mulai memasuki ruang chat dengan ucapan salam kepada semua peserta Pelatihan dan memulai materi dengan tayangan di bawah ini


.

Penerbit adalah  Industri kreatif yang didalamnya ada kolabarasi insan2 kreatif : Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan desain grafis. Ini adalah bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang akan bertambah insan2 kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5,0. yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya2 kreatif.

Ada jenis2 buku didunia ini, biasanya klasifikasi jenis buku digambar dengan grafis yang mirip sirip ikan seperti ini:

 


Dua kategori besar jenis buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks  dibagi dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi. Sehingga grafisnya akan tergambar seperti ini:

                 Buku Perguruan tinggi dibagi dua lagi menjadi buku Eksak dan Non Eksak.


Sekarang mari kita lihat grafis2 hasil survei yang menggambarkan dunia perbukuan di Indonesia..



Itulah gambaran perbukuan di Indonesia yang dapat teman2 pakai sebagai dasar atau inspirasi penulisan buku. Sekarang mari kita lihat contoh2 buku yang telah terbit:

 


 


Baca baik2 caption sebagai penjelasannya.. Nah itu tadi gambar2 cover buku yang telah terbit dengan caption2 penjelasannya. Sekarang kita cek pada diri kita masing2 kita pada leval mana terkait dengan tulis menulis.. perhatikan gambar sebagai berikut:

Harapannya setelah mengikuti acara ini, teman2 sudah berada dilevel paling atas..

Tingkat literasi bangsa ini sampai saat ini masih banyak dikeluhkan banyak pihak akibat rendahnya tingkat litersai dibanding negara lain sekawasan. Inilah sebabnya:



Selanjutnya kita akan segera masuk dalam bahsan bagaimana proses penerbitan mulai dari  memasukan/mengirinmkan naskah buku ke penerbit hingga buku itu terbit dan beredar. inilah gambarnya.. rumit ya..

Stelah teman2 tahu proses bagaimana naskah buku dari awal sampai beredar dipasaran, kita saatnya mengetahui  Penerbit yang baik dan Penerbit yang perlu diwaspadai.. berikut point2 nya..

Nah sekarang mengapa kita harus menulis? Apa sih yang didapatkan ketika penulis tersebut sudah berhasil menerbitkan buku secara profesional dan diterbitkan oleh penerbit yang bereputasi.. ini yang akan didapatkan:

Menarikan... ada loh penulis kami yg secara rutin tiap 6 bulan  sekali menerima royalty sampai ratusan juta rupiah secara rutin.. Pertanyaan besar yang sering muncul adalah apa kriteria gar naskah buku dapat diterima oleh penerbit untuk dapat diterbitkan. Karena tidak semua naskah dapat diterima. Sebagai contoh penerbit ANDI itu tiap bulan menerima naskah masuk bisa sampai 500 nasakah. Namun yang diterima untuk diterbitkan hanya 50 Judul saja. Inilah kriteria penilaiannya: Pasti sekarang ada yang bertanya 'lalu apa yang diaksut dengan tema populer bagaimana cara menilainya?'tenatunya jawabnya dengan data. Salah satu data yang kami pakai adalah trend dari google trend.

kalau tadi kita telah bahas bagaimana menegetahui tema2 yang menarik, sekarang bagaimana cara penerbit mengukur reputasi penulis?. Semua pasti pakai data. Dalam hal ini penerbit memakai data salah satunya dari Google Scholer/Cendekia lihat gambar nya:


 

Penerbit akan sangat berhati hati jika ada buku-buku yang bertema memiliki Pasar sempit dan Lifecicly pendek, namun penerbit akan senang dengan tema2 buku yang memiliki LifeCycle panjang dan market lebar..

Masalah Selingkung ini juga banyak ditanyakan 'Penerbit bapak pakai kga selingkung apa?'jawabnya kami pakai gaya selingkung apapun yang dipakai penulis:

 


Salah satu buku yang pakai selingkung Vancouver Style.. Kerja sama LIPI dan ANDI

 


 



 

Demikian paparan materi oleh narasumber. Dan ditutup denga slide di bawah ini :

 

 





Acara berikutnya adalah tanya jawab.

Di bawah ini ada beberapa pertanyaan dari peserta yang disertai jawaban langsung oleh narasumber.

 

*P1

Assalamualaikum Pak saya bu Elmi dari Riau BM 25 ingin bertanya.

 

1. Bagaimana kiat-kiatnya suatu buku agar sukses, diminati dan dibaca banyak  orang setelah terbit

2. Bagimana cara memelihara buku yang sudah terbit agar jangan terlupakan.

3. Bagaimana bagi seorang pemula menerbitkan pada penerbit mayor.

 

4. Apa tips agar naskah dilirik oleh penerbit dan editor

5. Apa yang harus ditanamkan oleh seorang penulis pada dirinya agar dia benar-benar menjadi seorang penulis, tidak patah semangat, tidak mentok di tengah jalan dan lain sebagainya. Pastinya bapak punya segudang trik untuk mengatasi itu semua.

Jawaban : 1.Selain tema yg harus mengikuti trend.. penulis juga harus rajin promosi dengan event2 yg terus menerus..

2.Penulis harus punya  blog, channel, fans page dll

3.Pilih tema yg sedang ngetrend atau nulis bareng dngan penulis yg sudah terkenal.

4.Harus kenal dekat dng penerbit dng akrab agar ada waktu banyak berdiskusi.

5.Ceritakan proyek penulisan kita kepada orang2 yg kita cintai..

 

*P2

Assalaamu'alaikum

Izin bertanya pak.

Saya yandri novita sari.

Dari gelombang 25.

Menjadi penulis buku mayor tentu harapan para penulis.

1. Tema populer penulis tak populer. Bisa kah tembus di penerbit mayor pak?

2. Bagaimana jika rekam jejak digital kami tidak ada. Apalagi pas di klik di mbah google bahkan tidak ada nama kami keluar selain akun fb dan intagram 🤭

Bisa kah kami yang masih pemula yang ada di gelombang 25 ini menulis buku mayor pak? Sedangkan nama kami tidak tenar di mesin pencarian google?

Harus kah kami menggandeng penulis mayor dulu pak? Atau adakah cara lain pak?

Jawaban:

 1.Tidak bisa..

2.Terus berjuang memperkenalkan diri di Sosmed..dan bergandengan nulis bareng dengan penulis yg sudah punya nama.

 

 

Selanjutnya adalah penutup dan doa yang ditutup oleh moderator.

 

Saya akhiri resume saya dengan harapan semoga materi malam ini bermanfaat bagi saya sendiri maupun orang lain. Dan bekal materi malam ini menambah wawasan kita tentang bagaimana bisa menjadi penukis buku mayor.

Terima kasih banyak untuk narasumber hebat dan moderator yang luar biasa serta kepada semua peserta pelatihan malam ini.

 

Sampai bertemu di pertemuan berikutnya. Semoga Alloh SWT senantiasa memberikan kita kesehatan dan kesempatan untuk terus belajar. Aamiin

 

Wassalam

 

Salam Literasi

 

Lombok Timur, 4 Juli 2022

 

 

 

 



1 komentar:

AKSI NYATA MODUL 1.4

  AKSI NYATA MODUL 1.4 OLEH     :     MISPALAH, S.Pd. CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 7 UNIT KERJA     :     SMPN 2 LABUHAN HAJI LATAR ...