Rabu, 06 Juli 2022

MENULIS DI KALA SAKIT

PERTEMUAN KE 22
 


 
Pertemuan Ke 22
Hari/Tanggal : Rabu, 6 Juli 2022
Narasumber :  SUHARTO, M.Pd.
Moderator :  HELWIYAH
Tema  : MENULIS DI KALA SAKIT
 
Bismillahirrohmanirrohim.
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh. Semoga kita semua tetap dalam lindungan Alloh Yang Maha Kuasa agar kita dapat melaksanakan ibadah serta aktifitas-aktifitas lainnya.
Alhamdulillah pada malam ini, Rabu tanggal 6 Juli 2022  kita masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk mengikuti pertemuan ke 22 kegiatan Belajar Menulis PGRI Nusantara dengan tema “MENULIS DI KALA SAKIT” dengan narasumber yang sangat berpengalaman yaitu Bapak SUHARTO, M.Pd. Dan moderator Ibu HELWIYAH.
Seperti biasa di awal pertemuan Ibu moderator membuka kegiatan belajar menulis dengan menyapa peserta, tak lupa mengajak peserta untuk tersenyum dulu dan menyampaikan materi yang akan dibahas malam ini dan juga susunan acara. Adapun susunan acara malam ini yaotu :
1. Pembukaan
2. Pemaparan materi
3. Tanya jawab
4. Penutup
Untuk sesi tanya jawab, pertanyaan bisa disampaikan ke nomor HP moderator dengan format: nama, asal kota/sekolah dan pertanyaan.
Acara dibuka dengan sama-sama membaca Bassmallah. Dan sebelum memperkenalkan narasumber malam ini, Ibu moderator mengajak semua peserta untuk melihat tayangan yang menampilkan seseorang yang sedang menderita sakit yang langka mampu memnfaatkan waktu untuk menulis. Dan bisa dilihat pada link https://youtu.be/uye6FLj30GU
Dan inilah profil narasumber malam ini.
 





 Selanjutnya Bapak narasumber mulai memasuki ruang chat dengan ucapan salam kepada semua peserta Pelatihan. Beliau ternyata adalah alumni Belajar Menulis Gelombang 8. Dan tak lupa beliau mengucapkan terima aksih kepada Omjay.
Selanjutnya memulai memaparkan  materi malam ini dengan membagi materi menjadi 4 sub, yaitu :
1. Awal Menulis
2. Menulis di Kala sakit
3. Alat, waktu, dan kondisi menulis
4. Hasil dari menulis
 
1.       Awal Menulis
Ada dua yang melatar belakangi beliau menulis
1. Gerakan literasi di madrasah tempat mengajar.
Karena menjadi wali kelas di Madrasah, siswa-siswa disuruh membawa buku untuk dibaca. Kebetulan setiap hari beliau membawa buku tentang pendidikan, motivasi. Dan beliau suka membaca buku-buku motivasi.
2. Kebuntuan dalam menulis
 
Kedua, karena beliau adalah seorang wakil kepala sekolah dan bertugas untuk mengadakan observasi. Dan beliau menemukan banyak guru yang membuat administrasi dengan copy paste. Dan terkadang isi dari admistrasi tersebut asal-asalan dan tidak nyambung. Oleh karena itu beliau berinisiatif untuk membuat panduan penyusunan administrasi mengajar. Dan sudah menyusun kerangkanya, akan tetapi bingung bagaimana menjabarkan isi dari kerangka tersebut. Sehingga memotivasi beliau untuk mencari banyak referensi dengan membaca banyak buku tentang menulis, tetapi tetap saja belum bisa menulis. Selanjutnya membuka medsos untuk mencari informasi tentang pelatihan menulis.
Suatu waktu ada di facebook tentang pelatihan menulis yang diadakan oleh komunitas guru ngeblog dan mengikuti pelatihan-pelatihan menulis. Disitu beliau kenal dengan Omjay, pak Naim dan pak Dedi. Dan pada suatu pelatihan beliau bertemu dengna Omjay dan bertanya tentang bagaimana kiat menulis bagi pemula. Dan dijawab oleh Omjay, “tulislah apa yang anda bisa dan apa yang anda alami” dan itu yang membuat beliau akhirnya bisa menerbitkan sebuah antologi buku perdana dengan judul Bukan Guru Biasa.

Kenangan foto bersama Omjay pada saat pelatihan PTK
 




Dapat hadiah dari om Jay gara-gara bertanya. Tidak berhenti disitu saja beliau pun ikut pelatihan menulis yg disponsori oleh KSGN.
 
Diakhir 2017 pun beliau ikut pelatihan menulis  media guru di Cipanas Jawa barat selama tiga hari 2 malam. Di hotel sangga buana. Dari sini beliau menulis buku solo perdana dengan judul Mengejar Azan.
Buku perdana beliau abadikan lewat lukisan kanvas dan beliau letakkan di depan beliau sedang mengetik. Gembira rasa hati bisa menulis. Tetapi tiba-tiba badai tornado meluluhkan lantahkan kebahagiaan beliau. Tepat tanggal 18 Juli 2018, dengan hitungan jam. Tubuh ini TUMBANG  tak berdaya seluruh syaraf yang ada mati semua. Mulai ujung kaki sampai ujung rambut. Hanya tersisah syaraf leher, hidung, telinga, mata, dan memori. Tepat malam Jumat jam 12 malam lidah beliau tertarik sejak itu suara beliau hilang sampai 4,5 bulan. Nafaspun tidak bisa, jika pada saat itu tidak berada di rumah sakit mungkin innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un. Akhirnya nafas dibantu oksigen dan ventilator. Leher dibolong hingga kini masih tersisa sedikit. 4,5 bulan berada di rumah sakit. 1,5 bulan di ICU, 2, 11 bulan di HCU, dan 1 bulan di ruang inap biasa. Seluruh tubuhnya penuh dengan selang. Dokter sudah angkat tangan terpaksa pulang dalam kondisi sakit.


1,6 tahun tubuh ini tidak bergerak sama sekali. Tidak ada yang bisa beliau lakukan, galau, stress menghampiri. Sampai berkata kepada istri " Umi lebih baik ayah mati, kasihan dengan umi cape ngurusi ayah,". Setelah 1.6 tahun secara perlahan tubuh ini mulai bergerak. Singkat cerita tangan sudah bisa menyentuh muka sementara kaki masih terbujur kaku. Suatu hari HP istri berdering, beliau pinta ART  untuk mengambilkan, lalu diletakkan di atas dada beralas bantal. Lalu beliau sentuh ternyata bisa menggunakan HP. Babak baru dimulai...   Beliau minta diambilkan HP yg tak pernah beliau lihat selama 1,6 tahun. Nomor nya sudah mati. Beli nomor baru. Sejak itu beliau lacak Facebook beliau, cukup tiga hari baru ketemu password. Dalam hati berkata apa yang bisa beliau lakukan dan bermanfaat untuk orang banyak. Menulis itu yang beliau bisa. Akhirnya setiap hari beliau menulis. Menulis apa? Menulis apa yang beliau derita. Beliau posting di Facebook. Apa yang terjadi banyak para pembaca yang tertarik, karena setiap artikel selalu beliau selipkan kalimat motivasi. Sampai teman Om Jay membaca artikel yang beliau buat. Beliau bilang ini yang ditulis kisah orang lain atau dirinya sendiri. Om Jay pun menghubungi beliau lewat vicol selanjutnya Om Jay mengajak beliau untuk ikut pelatihan gelombang 8. Dengan sisah tenaga yang ada beliau berusaha untuk mengikuti sebatas kemampuan. Alhamdulillah, dengan pelatihan tulisan beliau semakin banyak nutrisinya, Karena langsung beliau terapkan. Akhirnya jadilah buku ke 2 solo ditulis ketika tubuh dalam kondisi berbaring. Sejak itu beliau terus menulis dan menerbitkan hingga mempunyai 10 buku solo ber-ISBM. Buku ke 11 sedang proses ISBN dan buku ke 12 sedang diedit.




Disamping menulis beliau belajar desain cover buku dengan pak Ajinatha. Alhamdulillah, sekarang menulis, layout, dan cover buku dilakukan sendiri


Bisa disimpulkan, hal-hal positif yang bisa dilakukan oleh Pak Suharto di kala sakit yaitu :
a. bisa mendesain cover buku
b. bisa melayout buku
c. kedatangan YouTuber
d. Chanel Sutrisno Muslim "Guru Inspiratif"
e. Chanel Akbar Zaenudin " Guru Inspiratif"
f. mendapatkan Penghargaan
g. mendapatkan uang
h. mendapatkan teman
i. Net working
j. Mudah naik pangkat
k. Jadi narasumber
 
Kisah hidup pak Suharto, M.Pd. juga bisa dilihat di blog http://suharto69.blogspot.com/2021/06/menulis-dikala-sakit-2.html.
Demikian cerita kisah hidup Bapak narasumber yang sang menginspirasi kita semua.
Acara selanjutnya adalah tanya jawab.
 
*P1
Assalaamu'alaikum Cing.
Izin bertanya Cing, saya Yandri Novita Sari, gelombang 25
 
Salam hormat untuk Cing🙏 Saya malah malu dengan diri saya. Badan masih sehat tapi masih malas dalam menulis 😢. Sedangkan Cing, masyaallah luar biasa.
1. Cing, apa faktor yang membuat cing bangkit untuk pertama kali terutama dalam menulis?
2. Cing tentu untuk menulis di kala sakit bukan hal mudah, kendala apa yang Cing temui menulis di kala sakit dan bagaimana Cing mengatasinya
3. Dibalik banyak nya orang suka tentu ada pula yang tidak suka kita Cing. Ada tidak Cing temui hal seperti itu saat Cing menulis di kala sakit? Bagaimana Cing merubah paradigma mereka bahwa sakit bukan penghalang untuk Cing berkarya?
4. Hal apa yang paling berkesan sampai saat sekarang ini dalam hal menulis saat Cing dalam kondisi sakit?
Jawaban : Terima kasih bunda Yandri .
1. Kebetulan saya pernah menulis modul pembelajaran untuk tingkat SMA terbuka. Hasilnya, katanya kering kurang nutrisi. Faktor kedua, ingin punya buku. Karena saya seorang guru motivator di lingkungan madrasah tempat saya ngajar. Saya melihat hampir seluruh motivator membuat buku, sebagai sesuatu yang bisa dijadikan kebanggaan tersendiri. Faktor ketiga, menulis untuk berbagi dan sebagai ladang mencari pahala
2. Untuk menulis tidak ada kendala yang berarti, karena saya menulisnya dengan gawai.
 3. Pasti ada yang nyeleneh, tidak banyak hanya sekitar 3 orang dari 1000 pembaca. Bagaimana cara menyikapinya? Cukup ucapkan terima kasih, karena bagaimanapun dia telah membaca tulisan kita. Lihat saja ke dalam jangan keluar artinya jangan berburuk sangka dahulu
4. Yg sangat terkesan, dengan menulis saya bisa melupakan penyakit dan istri saya senang karena kalau sudah nulis saya anteng
 
*P2
Assalamualaikum, sy Sita dari Malang. Sy BM gel. 26
Mohon ijin bertanya
1. Apa saja yang menguatkan Cing Ato hingga bisa sembuh dan bisa  kembali mengajar
2. Apa saja yang Cing Ato tuliskan sedangkan secara fisik sedang proses pemulihan
3. Apa saja strategi yang sederhana untuk mengatasi kala rasa jenuh dan hilang ide itu menghampiri.
Jawaban :
1. Jangan suka mengeluh apa yang terjadi pada diri. Nikmati saja apa yang Tuhan beri. Tuhan tidak akan membebani makhluknya di atas kemampuannya, Afirmasi diri dengan afirmasi positif dan saya buat afirmasi "Suharto pasti sembuh", Ingat siswa dan siswi di madrasah/sekolah
2. Saya menulis yang saya bisa, kuasai, dan alami.
Saya sudah menulis dalam bentuk Memory, motivasi, cerpen, roman, puisi, pantun. Insya Allah, nanti baru yang ilmiah
3. Untuk mengatasi kejenuhan. Lihat YouTube, tiktok, dan keluar sebentar.
Jika terjadi kebuntuan, saya baca buku, lihat YouTube, tiktok, dan tulisan-tulisan orang lain
 
Selanjutnya adalah penutup dan doa yang ditutup oleh moderator.
 
Saya akhiri resume beliau dengan harapan semoga materi malam ini bermanfaat bagi saya sendiri maupun orang lain. Dan dari kisah inspiratif Bapak narasumber malam ini, di mana beliau bisa berkarya walaupun dalam keadaan sakit, semoga bisa memotivasi kita yang masih diberi kesehatan untuk terus berkarya.
Terima kasih banyak untuk narasumber hebat dan moderator yang luar biasa serta kepada semua peserta pelatihan malam ini.
 
Sampai bertemu di pertemuan berikutnya. Semoga Alloh SWT senantiasa memberikan kita kesehatan dan kesempatan untuk terus belajar. Aamiin
 
Wassalam
 
Salam Literasi
 
Lombok Timur, 6 Juli 2022
 
 
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

            

 

             

 

              

 

 

    

 

             

 

           

 

           

 

          

 

 

 

  

4 komentar:

AKSI NYATA MODUL 1.4

  AKSI NYATA MODUL 1.4 OLEH     :     MISPALAH, S.Pd. CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 7 UNIT KERJA     :     SMPN 2 LABUHAN HAJI LATAR ...