Sabtu, 18 Juni 2022

TADABBUR SURAT AT-TIN

 TULISAN HARI KE 9

Oleh Mispalah, S.Pd.


Pada hari Jum'at sore tanggal 17 Juni 2022, di tempat yang sama dengan tempat saya belajar Tahsin. Pekan ini kami mendapat pelajaran Tadabbur Al-Qur'an. Kelas AL_ QUR'an dan kelas WAFA digabung. Ustadzah yang mengajar sore ini adalah Ustadzah Emilda yang masih muda dan cantik. Walaupun masih muda beliau mempunyai ilmu agama yang lebih banyak dari pada kami. Apalagi dengan saya yang latar belakang pendidikan saya dari sekolah umum. Dari SD sampai Perguruan Tinggi mengambil jurusan non agama. Waktu masih kecil saya mendapatkan tambahan ilmu agama dari tempat mengaji Al Qur'an dulu. Tapi itu masih sangat terbatas. oleh karena itu, sekarang baru saya mulai untuk belajar ilmu agama, mumpung masih sehat dan masih diberikan umur sampai sekarang (47 tahun). Alhamdulillah ada seorang hamba Alloh yang merelakan rumahnya untuk dijadikan tempat belajar agama seperti ini. Padahal kalau disewakan itu lumayan mahal. Semoga Alloh memberikan balasan yang berlipat ganda bagi beliau. Aamiin.

Lanjut ke materi tadabbur sore ini adalah surat At Tin ( surat ke 95 ). Surat ini termasuk surat Al Makiyyah dan terdiri dari 8 ayat dan diturunkan setelah surat Al Buruj.
 Terjemahan surat At Tin. 
وَالتِّيۡنِ وَالزَّيۡتُوۡنِۙ

1. Demi buah tin dan buah zaitun.  

wau yang dipakai disini dinamakan wau qasam atau wau yang mengandung sumpah. Dari ayat ke 1 sampai ayat ke 3 Alloh bersumpah. Jika Alloh bersumpah, maka pasti ada hal yang sangat penting yang ingin disampaikan kepada ummat-Nya.  
Menurut beberapa pendapat Ulama buah tin dan buah zaitun dijadikan sebagai sumpah karena memiliki banyak manfaat, ada juga yang berpendapat karena buah tin dan zaitun adalah buah yang banyak tumbuh di Yerussalem, kota kelahiran dan tempat Nabi Isa menerima wahyu.
وَطُوۡرِ سِيۡنِيۡنَۙ

2. Dan demi gunung Sinai. 

Menurut ulama ada yang berpendapat bahwa Tuur artinya gunung dengan pepohonan yang hijau di atasnya, sedangkan Jabal artinya gunung yang tandus (tanpa ada pepohonan hijau). Gunung Sinai adalah tempat Nabi musa menerima wahyu.

وَهٰذَا الۡبَلَدِ الۡاَمِيۡنِۙ

3.  Dan demi negeri ( Mekah) yang aman ini

Kota Mekah adalah kota mulia tempat lahirnya Nabi Muhammmad SAW dan juga tempat menerima wahyu kitab Al Qur'an

لَقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ فِىۡۤ اَحۡسَنِ تَقۡوِيۡمٍ

4. Sesungguhnya kami menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

Setelah bersumpah dengan buah-buahan dan tempat yang mulia itu Alloh menciptakan manusia dengan fisik dan psikis yang sebaik-baiknya,. Berbeda dengan makhluk lainnya. Malaikat diciptakan dengan akal tapi tidak dengan napsu. Hewan diciptakan dengan napsu tapi tidak mempunyai akal. Sedangkan manusia diciptakan dengan fisik yang baik, napsu dan juga akal. Oleh karena itu manusia diberikan amanat sebagai khalifah di muka bumi ini.

 

ثُمَّ رَدَدۡنٰهُ اَسۡفَلَ سَافِلِيۡنَۙ
5. Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya.
 Walaupun Alloh telah menciptakan manusia dengan sempurna, tetapi kalau tidak menjaga kesehatannya dan jika tidak dibekali dengan agama yang benar, manusia akan menjadi jahat, menjadi tidak berguna dan akhirnya akan masuk neraka. Dan disitulah tempat yang paling hina.

اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمۡ اَجۡرٌ غَيۡرُ مَمۡنُوۡنٍؕ


6. Kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh maka mereka akan mendapatkan pahala yang tiada putus-putusnya.
Alloh akan memasukkan manusia ke dalam neraka ( tempat yang sangat hina) kecuali orang-orang yang beriman ( yakin adanya Alloh) dan berbuat baik kepada sesama serta menjalankan syariat Islam dengan baik. Maka Alloh akan memberikan pahala yang  tiada putus-putusnya. Alloh akan mengukur nilai manusia itu dari iman dan perbuatannya.

فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعۡدُ بِالدِّيۡنِ

7. Maka apa yang membuat (mereka) mendustakan (tentang) hari pembalasan setelah adanya (keterangan-keterangan) itu ?
Manusia diciptakan hanya dari setetes mani, lalu menjadi janin dan selanjutnya melewati proses-proses dari bayi, remaja dewasa, tua dan meninggal. Dan itu adalah bukti kekuasaan Alloh, bahkan mampu membangkitkan manusia dari kematian. Lalu apa yang mebuat manusia masih mendustakan tentang hari pembalasan (kiamat) padahal sudah diberikan keterangan yang gamblang.
اَلَيۡسَ اللّٰهُ بِاَحۡكَمِ الۡحٰكِمِيۡنَ

8. Bukankah Alloh adalah hakim yang seadil-adilnya?
Alloh menciptakan manusia tentunya dengan disertai aturan atau syariat dari Alloh. Ada perintah yang harus dijalani dan ada larangan yang harus dihindari. Dan itu semua sudah dijelaskan dalam Al Qur'an dan hadits. Manusia yang berbuat kebaikan akan diberikan pahala sedangkan yang berbuat kesalahan akan mendapatkan dosa, dan akan diadili dengan seadil-adilnya di akhirat kelak atas apa yang sudah dikerjakan di muka bumi.


Demikian materi yang bisa saya rangkum dari kegiatan tadabbur surat at tin. Semoga kita termasuk golongan orang yang beriman dan beramal sholeh agar kelak mendapatkan tempat yang mulia di sisi Alloh SWT.
Semoga dengan memahami makna dari ayat per ayat bisa memudahkan kita menghapalnya dan lebih menghayati ayat demi ayat pada saat membacanya terutama dalam sholat. Dan semoga Alloh memberikan kemudahan kepada kita semua dalam memahami dan mengamalkan ilmu yang kita dapatkan. Aamiin Ya Rabbal Aalamiin.


Lombok Timur, 18 Juni 2022
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AKSI NYATA MODUL 1.4

  AKSI NYATA MODUL 1.4 OLEH     :     MISPALAH, S.Pd. CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 7 UNIT KERJA     :     SMPN 2 LABUHAN HAJI LATAR ...