Senin, 13 Juni 2022

PROOFREADING SEBELUM MENERBITKAN TULISAN

 Pertemuan ke 12

oleh Mispalah, S.Pd.

Pertemuan Ke 12
Hari/Tanggal : Senin, 13 Juni 2022
Narasumber :  SUSANTO, S.Pd.
Moderator :  NUR DWI YANTI
Tema  : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
 
 
Bismillahirrohmanirrohim.
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh. Semoga kita semua tetap dalam lindungan Alloh Yang Maha Kuasa agar kita dapat melaksanakan ibadah serta aktifitas-aktifitas lainnya.
Alhamdulillah pada malam ini, Senin tanggal 13Juni 2022  kita masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk mengikuti pertemuan ke 12 kegiatan Belajar Menulis PGRI Nusantara dengan tema “Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan” dengan narasumber yang sangat berpengalaman yaitu Bapak SUSANTO, S.Pd. Moderator yaitu Bu NUR DWI YANTI.

 

BIODATA MODERATOR
Nama : Nur Dwi Yanti
Asal : Bandung Jawa Barat
Unit Kerja : SDN Muncul 03
Alumni kelas BM angkatan 24
Testimoni moderator sebagi alumni BM angkatan 24
Pengalaman saya di kelas BM 24, banyak ilmu yang di dapat saat mengikuti materi yang disampaikan oleh Pak D. Saat itu pak D memberikan masukan pada tulisan pada blog https://yantisdnmuncultiga.blogspot.com/2022/02/cici-belajar-menulis-cerita-fiksi.html yang diangkat sebagai bahan materi”.
Selanjutnya moderator memperkenalkan Bapak narasumber malam ini, dimana dalam dunia tulis menulis, beliau lebih di kenal dengan nama pak D. Pak D merupakan salah satu penulis yang cukup berpengalaman. Tidak hanya menulis beliau juga dikenal sebagai editor dan kreator konten. Beliau sehari-hari mengabdikan diri sebagai guru sekolah dasar di kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatra Selatan. Pak D Sendiri adalah alumni kelas BM angkatan 15.

Biodata narasumber malam ini


Untuk mengenal lebih jauh pak D, berikut tautan Profil Pak D, bisa dikujungi di blog beliau https://blogsusanto.com/artikel/
 
Pada malam ini, kita akan membagi sesi pertemuan sebagai berikut:
1. Penyajian Materi oleh Narasumber
2. Tanya Jawab melalui nomor 082111612004
3. Penutup
Narasumber mulai menyampaikan materi dengan diawali dengan tegur sapa dan salam kepada peserta dan mulai mengajak peserta untuk membuka tautan di bawah ini
https://castleofwisdom7.blogspot.com/2022/06/pelatihan-belajar-menulis-pertemuan-ke.html
Proofreading atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut. Jika kita membuka PUEBI, pasti akan segera tahu "kesalahan" pada tulisan tersebut.
Dengan melakukan proofreading, kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata dapat diminimalkan.
Loh, itu kan tugasnya editor atau proofreader? Iya, benar. Akan tetapi, jika naskah yang kita kumpulkan memiliki kesalahan yang minimal, tentu tugas editor semakin ringan. Dus, bisa jadi tulisan kita mendapat "apresiasi yang baik" sehingga dibaca tuntas dan isa "LOLOS".  Bayangkan jika, tulisan kita banyak sekali kesalahan, seperti typo yang saya lakukan.
Penulis, sebaiknya juga seorang proofreader, setidaknya untuk tulisannya sendiri.
Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami. Ia harus dapat mengenali:
1) apakah sebuah kalimat efektif atau tidak
2) susunannya sudah tepat atau belum
3) substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak
 
Kiat menjadi proofreading
Misalnya, seorang proofreader mendapatkan tugas untuk menguji-baca sebuah teks terjemahan. Output yang dihasilkannya adalah sebuah teks yang mudah dipahami meski bagi orang yang tidak mengetahui bahasa asal teks terjemahan tersebut. Jadi, tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.
Mengapa harus melakukan proofreading? Karena proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak Anda lewatkan. Terutama jika Anda berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas, termasuk juga dalam menulis blog. Jika menyuruh orang lain sebagai proofreader, setidaknya ada sesuatu yang kita "keluarkan". Jika tidak berupa uang jasa ya, ucapan terima kasih.
Yang sering terjadi adalah ketika "sedang" menulis, muncul keinginan agar tulisan ini harus sempurna. Sehingga, muncul kehawatiran: nanti tulisan jelek, tdak layak baca, banyak kesalahan ejaan, kalimatnya tidak pas, dan sebagainya. Akhirnya terjebak untuk segera memperbaiki. Alhasil, tulisan tidak jadi-jadi.

 

Setelah tulisan jadi, endapkan barang sejenak agar pikiran tidak larut dalam tulisan (pikiran kok larut kaya gula aja, he he). Kemudian, lakukan proofreading dan bersikaplah netral. Artinya, menilai karya penulis secara objektif. Bertindaklah sebagai seorang “calon pembaca”.
Langkah Pertama. Merevisi draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.
Langkah Kedua. Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.
Langkah Ketiga. Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
Yang keempat 1).  Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit. 2). Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI. 3).  Konsistensi nama dan ketentuannya. 4).  Perhatikan judul bab dan penomorannya.
Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.
Video tentang proofreading yang dibuat oleh narasumber.  https://www.youtube.com/watch?v=tZZgrv5-JXo
Namun, apa yang diajarin Bu Rita pada channel Youtube-nya dan juga video di atas, jangan karena itu menggunakan mesin, tetap lakukan koreksi kembali secara manual dengan teliti.
Demikian materi yang disampaikan oleh narasumber, dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Dan ini adalah beberapa pertanyaan dari para peserta yang saya kutip.
 
1.   Pertanyaan 1
Selamat malam Bu Nur dan Pak D
Saya Elen
SD Candle Tree Serpong
Gel. 25
Saya guru bahasa Indonesia yang punya pekerjaan sampingan jadi editor.
Saya pernah diminta mengedit tulisan seorang penulis buku-buku bertema handycraft/ kerajinan tangan
Dalam proses mengedit buku beliau, saya merasa kelelahan sendiri karena beliau keturunan Chinese yg bahasa Indonesianya agak kurang rapi.
Pertanyaan saya:
Jika Pak D menjadi "saya" apa yg kira-kira akan Bapak lakukan? 🙏🏻
Terima kasih.
Jawaban :Nah, ini dia. Bener kan kata saya. Grup ini berisi orang-orang hebat. Ajarin dong, Bu. Ajarin dapat relasi. Jika saya jadi Ibu?
Saya dan penulis tidak boleh kehilangan komunikasi, ya. Oleh karena itu, bisa sebelum diedit, saya konformasi "maksud kalimat ini apa?". Hal ini, bagi saya, akan mengurangi "kelelahan". Semoga berkenan.
 
2.   pertanyaan 2
Assalamu'alaikum pak D. Saya Misdawati dari Bukittinggi
Gel. 25
Senang rasanya dapat bergabung dalam grup belajar menulis ini karena dipertemukan dengan orang-orang hebat salah satunya seperti Pak D
Pert. Sejauh Saya memahami materi yang bapak sampaikan saya mengambil kesimpulan kalau proofreading itu sama dengan kegiatan menyunting apakah benar pak? Kalau tidak mohon penjelasannya kira2 bedanya di mana? Selain dari segi pembiayaannya. 🤭
Terima kasih sebelumnya Pak D
Jawaban : 1. Ada yang berpendapat:  Pengeditan merupakan proses yang melibatkan perubahan besar pada konten, struktur, dan bahasa, sedangkan proofreading hanya berfokus pada kesalahan kecil dan inkonsistensi.
2. Agar tulisan menjadi lebih "enak dibaca", mudah dipahami maksudnya, tidak menimbulkan salah tafsir karena kalimat yang ambigu.
3. Sama seperti yang saya uraikan di atas, Bu. Naskahnya siapin dulu.
4. Jika dilakukan oleh orang lain, tidak ada teknik apa pun, nunggu hasilnya saja. Jika kita sebagai proofreader: pastikan tulisan sudah jadi, siapkan "alat": PUEBI, KBBI, jika perlu cek typo dengan Google Doc seperti yang saya lakukan di video.
Semoga berkenan.
 
3.   Pertanyaan 3
Umi Rembang.Izin tanya kpd pak D Bu Yanti
Seteĺah naskah kasar selesai kita sudah lakukan proofreading, tapi ternyata masih saja ada kesalahan padahal perasaan sudah benar. Jadi sebaiknya setelah lakukan proofreading sendiri apa perlu juga minta tolong orang lain untuk mengoreksi, atau ada tips lain? Trimakasih
Jawaban : Tips:
Jika memang begitu, cobalah lakukan seperti ini:
Endapkan tulisan.
Periksa typo dengan Googler Doc., perbaiki yang disarankan jika memang sesuai.
Baca kembali.
Atau:Minta tolong orang lain untuk membacanya kembali dan memohon agar jangan sungkan untuk mencoret kalimat atau kata yang "SALAH".
 
Dan malam pun beranjak larut, saya akhiri resume saya dengan harapan semoga materi malam ini bermanfaat bagi saya sendiri maupun orang lain. Dan bekal materi malam ini membuat kita bisa menjadi proofreader bagi tulisan kita sendiri sehingga kesalahan dalam pengetikan bisa diminimalisir.
Terima kasih banyak untuk narasumber hebat dan moderator yang luar biasa serta kepada semua peserta pelatihan malam ini.
Sampai bertemu di pertemuan berikutnya. Semoga Alloh SWT senantiasa memberikan kita kesehatan dan kesempatan untuk terus belajar. Aamiin
 
Wassalam
 
Salam Literasi
 
Lombok Timur, 13 Juni 2022
 

 




5 komentar:

AKSI NYATA MODUL 1.4

  AKSI NYATA MODUL 1.4 OLEH     :     MISPALAH, S.Pd. CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 7 UNIT KERJA     :     SMPN 2 LABUHAN HAJI LATAR ...