Resume Pertemuan ke 10
oleh Mispalah, S.Pd.
Pertemuan Ke 10
Hari/Tanggal : Rabu, 8 Juni 2022
Narasumber : SUDOMO.
S.Pt.
Moderator : SIGID
PURWO NUGROHO.
Tema : Kiat
Menulis Cerita Fiksi
Bismillahirrohmanirrohim.
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh. Semoga kita
semua tetap dalam lindungan Alloh Yang Maha Kuasa agar kita dapat melaksanakan
ibadah serta aktifitas-aktifitas lainnya.
Alhamdulillah pada malam ini, Rabu tanggal 8 Juni 2022 kita masih diberi kesehatan dan kesempatan
untuk mengikuti pertemuan ke 10 kegiatan Belajar Menulis PGRI Nusantara dengan
tema “Kiat Menulis Cerita Fiksi” dengan narasumber yang sangat berpengalaman dalam
menulis cerita fiksi yaitu Bapak SUDOMO, S.Pt. dan moderator yaitu Bapak SIGID
PURWO NUGROHO.
Moderator menyapa peserta sembari memberika ucapan
selamat kepada Om Jay yang sudah mendapat gelar Doktor, dan memperkenalkan
diri. Adapaun acara pada malam ini adalah:
1. Pembukaan
2. Paparan materi
3. Tanya jawab
4. Penutup
Grup akan dikunci selama sesi berlangsung, pertanyaan
dibuka mulai pukul 20.00 dan dapat disampaikan ke nomor 0823 1666 5104 (Sigid
PN) dengan format :
Nama Lengkap ... Gelombang ... Asal Daerah ...
Pertanyaan.
Dan sebelum acara dimulai moderator mengajak seluruh
peserta untuk berdo’a berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing.
Profil narasumber malam ini, Pak Sudomo, S.Pt.bisa dilihat di bawah ini :
Wah, ternyata narasumber malam ini berasal dari Lombok, satu pulau dengan saya, walaupun berbeda kabupaten. Semoga saya bisa mengikuti jejak beliau.
Materi menulis bisa dilihat di alamat :
Menurut narasumber hal yang harus dimilki dalam menulis
cerita fiksi, diantaranya :
1.
Niat. Niat
adalah hal yang penting, yaitu adanya niat untuk bisa menulis cerita fiksi.
Niat adalah syarat untuk bisa terus belajar. Ide menulis novel cari yang sedang
tren tentu menyesuaikan dengan apa yang disukai dan dikuasai. Termasuk genre
novel pilihlah yang memang disukai. Dari suka akan menjadi cinta akhirnya
tercipta komitmen menyelesaikan apa yang dimulai. Kita tentunya punya cerita yang seru dan berbeda-beda
pastinya. Apa pun ceritanya itu merupakan awal yang baik untuk memulai belajar
menulis fiksi. Kita harus tetap semangat belajar.
2. Eksplorasi
Konsep. Pada bagian ini,
silakan Bapak/Ibu cermati lagi video pembelajaran Menulis Fiksi itu Mudah di https://youtu.be/dXX9RWxT_u8
Selanjutnya peserta
dipersilahkan mempelajarinya sebagai dasar kita pada alur berikutnya. Di kolom
deskripsi sudah saya tambahkan tautan contoh-contoh yang bisa dibaca dan
peserta diberi waktu hingga pukul 19.45 WIB.
3.
Ruang Kolaborasi. Pada bagian ini, berdasarkan pemahaman Bapak/Ibu dari
video di atas, kita akan mencoba berkolaborasi menulis cerita fiksi. Saya akan
bagikan beberapa kalimat pembuka, silakan Bapak/Ibu lanjutkan kemudian kirim ke
Pak Sigid, ya.
Silakan Bapak/Ibu
lanjutkan cerita berikut ini:
"Aku tidak
mau!"
Terdengar suara
memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi
pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara...
Lalu peserta
meneruskan kalimat tersebut dengan kalimat dan tema yang berbeda-beda.
4.
Demonstrasi Kontekstual. Pada bagian ini, saya mengajak Bapak/Ibu untuk kembali
mencerna materi terkait cerita fiksi. Terutama menyangkut premis. Saya percaya
materi lain sudah sangat dipahami. Saya hanya menguatkan saja, yaitu tentang
premis. Dari video tadi, saya ingin mengetahui sejauh mana Bapak/Ibu mengenal premis. Oleh karena itu, silakan
Bapak/Ibu pilih satu cerita dari tiga cerita tersebut di atas, kemudian
tuliskan premisnya. Yang perlu Bapak/Ibu ingat, premis adalah ringkasan cerita
yang berisi tokoh, tantangan, dan resolusi. Sebagai gambaran,
contoh premis novel/film Harry Potter adalah Seorang anak laki-laki yatim piatu
yang ingin membalas dendam kematian orang tuanya dengan melawan penyihir jahat.
5.
Elaborasi Pemahaman. Pada bagian ini saya akan menggarisbawahi materi yang
ada di video. Beberapa hal penting yang menjadi catatan kita bersama dalam
menulis sebuah cerita fiksi.
1)
Alasan harus menulis cerita fiksi selain saat ini ada AKM dengan materi teks
literasi fiksi, juga dengan belajar menulis cerita fiksi kita bisa
menyembunyikan dan menyembuhkan luka.
2)
Bentuk cerita fiksi di antaranya, yaitu fiksimini, flash fiction, pentigraf,
cerpen, dan novel.
3)
Unsur pembangun cerita fiksi meliputi tema, premis, penokohan, latar/setting,
sudut pandang, dan alur/plot.
4)
Kiat menulis fiksi yang utama adalah niat dan komitmen yang kuat untuk belajar,
baca karya fiksi karya orang lain untuk menemukan berbagai gaya penulisan, ide
cerita, dan teknik penulisan. Selanjutnya adalah ide dan genre cerita carilah
yang disukai dan dikuasai. Berikutnya adalah membuat outline atau kerangka
karangan agar cerita tidak melebar. Setelah itu adalah mulai menulis, melakukan
swasunting setelah selesai menulis dan memublikasikannya.
6. Koneksi
Antar Materi. Pada bagian ini
Bapak/Ibu bisa melengkapi keterkaitan antara materi satu dengan yang lainnya.
Tujuannya adalah agar bisa mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh. Nanti
saya bagikan sebuah peta konsep untuk kemudian bisa Bapak/Ibu lengkapi sesuai materi
di blog masing-masing pada saat membuat resume.
Peta konsep pertemuan malam ini
Pada contoh di atas narasumber memberikan tanda panah
dari unsur pembangun ke kiat. Tanda
panah menunjukkan bahwa dengan memahami unsur pembangun cerita fiksi kita akan
lebih siap untuk mengimplementasikan kiat menulis cerita fiksi.
1.
Aksi Nyata Pada
bagian ini silakan Bapak/Ibu melakukan aksi nyata hasil belajar dengan cara
menulis resume pertemuan malam ini. Tentu resume yang mengelaborasikan materi
malam ini dengan pengalaman pribadi. Seperti resume yang pernah saya buat dalam
bentuk cerita fiksi anak di blog saya http://bianglalakata.worspress.com.
Materi sudah
disampaikan oleh narasumber, dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Di bawah ini beberapa
pertanyaan dan jawaban yang bisa saya kutip
·
Pertanyaan Bu Theresia.
Pangkal
Pinang.
Gel.
25
Pertanyaan
saya berikutnya pak ;
1. Bagaimana cara efektif utk menemukan tema
dari sebuah cerita ?
2. Manakah yg terlebih dahulu dimiliki oleh
calon penulis cerita fiksi : tema atau konsep cerita ?
Jawaban : 1. Cara efektif menemukan tema
sebuah cerita adalah membacanya secara cermat. Tentukan garis besar cerita
dengan menandai kejadian-kejadian penting dalam cerita. Termasuk di dalamnya
adalah memahami karakter tokoh dalam cerita.
2.
Konsep cerita. Kenapa? Karena tanpa konsep cerita yang jelas tema tidak akan
berarti apa-apa. Oleh karena itu bagi calon penulis fiksi terlebih dahulu
memahami konsep cerita yang akan ditulisnya. Tema rasanya lebih mudah untuk
dipelajari karena bisa berasal dari diri kita sendiri atau sekitar kita.
·
Pertanyaan Bu Indaryati dari Temanggung
BM
25
Terus
terang saja saya merasa asing dengan tulisan fiksi, jarang sekali menulis fiksi
saya merasa menulis artikel, essay lebih mudah dari pada fiksi, pernah menulis
tentang jodoh tetapi hanya sekitar 500 karakter, sedangkan untuk menulis lebih
dari itu masih buntu. Ada seseorang yang merasa menulis fiksi lebih mudah
karena kita yang memainkan perannya bak seperti kita ibarat sebagai dalangnya.
Tapi
tetap saja saya merasa kesulitan sampai sekarang
Pertanyaan
saya pak bagaimana tipe dan cara supaya menulis fiksi terasa mudah dan
menyenangkan?
Jawaban : Tips dan cara menulis fiksi
terasa mudah dan menyenangkan adalah dengan terus mencoba memulai menulis dan
menyelesaikan tulisan. Selain itu adalah dengan cara menikmati setiap tahap penulisannya
sebagai sebuah proses kreatif. Hanya dengan begitu tidak akan ada lagi
keterpaksaan saat menulis. Sedikit demi sedikit akan terbiasa hingga akhirnya
jatuh cinta luar biasa.
·
Pertanyaan Bu Een dari Balikpapan.
Jika harus ada outline apakah itu bisa menjadi ruang
gerak menulis terbatas. Ide imajinasi hanya tertuju pada tantangan dan
resolusi. Jika lepas dari kerangka apakah menjadi masalah untuk melanjutkan
hingga akhir
Jawaban : Fungsi outline memang membatasi apa yang kita tulis.
Namun, bukan berarti tidak boleh ada perubahan di tengah jalan. Bebas. Silakan.
Hanya saja dengan outline yang sudah fiks sejak awal proses penulisan ada
jaminan tulisan akan bisa diselesaikan. Berdasarkan pengalaman menulis tanpa
membuat outline, karena keasyikan menulis akhirnya semua ingin ditulis di
tengah proses menulis. Dampaknya justru tulisan semakin ke sana kemari dan
akhirnya tidak selesai
Demikian resume yang bisa saya buat untuk kegiatan di
pertemuan ke 10 ini. Semoga seteleh
mendapat materi dan motivasi dari narasumber malam ini, say bisa membuat cerita
fiksi. Terimakasih untuk Bapak narasumber hebat dan moderator yang luar biasa
juga.
Semoga saya bisa mengikuti jejak beliau-beliau untuk
menjadi penulis. Dan semoga kegiatan malam ini bisa menjadi nilai ibadah bagi
kita semua. Aamiin.
Wassalam
Salam Literasi
Lombok Timur, 8 Juni 2022
Yandri menunggu cerita fikai ibu mispalah, smangat selalu yah buu.. Nggak sabar nih menunggu resume ibu selanjutnya ☺☺
BalasHapusYa bunda....mau belajar tulis cerita fiksi. Semoga bisa
HapusFiksi
BalasHapusKetika seorang penulis hanya menunggu, maka sebenarnya ia belum menjadi dirinya sendiri.mari kita menulis cerita fiksi
BalasHapusbetul banget bunda, kita semua ingin bisa berkarya, doa mendoakan ya
BalasHapus