Tepat di hari Rabu, tanggal 4 Mei 2016 ( kebetulan tanggal 4 Mei di tahun ini juga jatuh pada hari Rabu ), anak ketiga kami lahir ke dunia ini. Saat aku hamil, umurku sudah lebih dari 40 tahun, dan menurut teori kebidanan/kedokteran, itu adalah kehamilan yang memiliki resiko tinggi. Tapi alhamdulillah, dari awal kehamilan saya baik-baik saja. Dan setiap kontrol ke dokter kandungan setiap bulannya, keadaan aku dan si bayi sehat. Sampai akhirnya pada usia kandungan 8 bulan lebih, saya tiba-tiba kena ambeien yang lumayan parah, yang belum pernah saya rasakan separah itu. Memang sebelumnya saya kadang merasakan gejala ambeien, tapi tidak separah itu.
Setelah beberapa hari menderita sakitnya ambeien, sudah mencoba obat luar, tapi tetap tidak ada perubahan. Karena sedang hamil, jadi saya tidak berani minum obat sembarangan. Akhirnya saya memtuskan ke rumah sakit, dan karena ambeien saya sudah parah dan saya sudah tidak tahan dengan rasa sakitnya, tidur tidak enak apalagi duduk. Jadi saya minta ke dokter kalau memang bisa dioperasi, dioperasi saja. Dan dokter menganjurkan saya konsultasi dengan dokter kandungan langganan saya apakah bayinya sudah bisa dilahirkan walaupun belum genap 9 bulan, dan kalau memang bisa nanti operasi ambeien bisa dilakukan sekalian operasi cesar.
Setelah konsultasi dengan dokter kandungan, operasi cesar bisa dilakukan pada tanggal 3 atau 4 Mei. Dan saya pun menyetujui, karena rasa sakit yang semakin kuat. Jadi saya lebih memikirkan bagaimana ambeien ini bisa cepat ditangani ketimbang memikirkan anak yang lahir.
Hari Rabu tanggal 4 Mei akhirnya saya menjalani operasi cesar dengan lancar. Anak yang lahir dalam keadaan sehat dengan tangisan pertamanya yang keras terdengar. Setelah beberapa jam keluar dari ruang operasi, ibuku, yang dengan setia menungguku bertanya apakah jadi dilakukan operasi ambeien juga atau tidak. Saya jawab, saya tidak tahu sampai pak dokter datang dan saya tanyakan hal itu. Tapi dokter bilang kalau operasi ambeien tidak dilakukan karena dokter bedah tidak ada di tempat. Setelah beberapa hari pasca melahirkan/ operasi cesar, saya kok tidak merasakan sakit ambeien dan tonjolan yang ada di bagian anus. Saya benar-benar bersyukur. Mungkin itu yang namanya bawaan bayi. Jadi, begitu si bayi lahir, penyakit pun hilang.
Bayi yang lahir itu kami beri nama Tirta, yang berarti air, dengan harapan dia bisa menjadi air yang menyejukkan, dibutuhkan oleh semua orang dan tentunya berguna bagi agama, keluarga, dan negara.
Kami sekeluarga sangat bersyukur dianugerahi anak yang sehat dan cerdas seperti dia. Dia cepat sekali menangkap dan meniru apa yang kita lakukan sehari-hari tanpa harus disuruh. Dia sangat kreatif, dimana di usianya yang masih belia, sejak sebelum masuk TK, dia sudah bisa menggambar hanya dengan melihat di hp, yang saya sendiri tidak bisa melakukannya. Karena terus terang saya dan suami tidak memiliki bakat menggambar. Tapi apapun bakat dan minatnya insya Alloh kami akan selalu mendukung, karena anak terlahir dengan kelebihan masing-masing. Kami yakin Alloh pasti akan memberikan yang terbaik.
Doa terbaik untukmu anakku. Semoga menjadi anak yang sholeh, berguna bagi keluarga, agama, nusa dan bangsa yang bisa menarik kami ke surga nantinya. Dan semoga kami sebagai orang tua, bisa menjaga dan mendidik mu dengan baik dan lebih sabar lagi. Aamiin Ya Alloh.
Teros, 4 Mei 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar