AKSI NYATA MODUL 1.4
OLEH : MISPALAH, S.Pd.
CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 7
UNIT KERJA : SMPN 2 LABUHAN HAJI
- LATAR
BELAKANG
Penerapan budaya positif
di sekolah sangatlah penting untuk menunjang lingkungan belajar yang kondusif.
Guru dan tenaga kependidikan lainnya berkewajiban memberikan contoh yang baik
bagi para siswa agar tercipta lingkungan belajar yang nyaman, aman dan tertib. Pembiasaan-pembiasaan
positif perlu ditanamkan kepada siswa, agar nantinya lambat laun akan menjadi
budaya positif di sekolah tersebut, dimana semua warga sekolah akan menjalankan
budaya positif tersebut dengan baik tanpa merasa ada unsur keterpaksaan.
Misalnya jika setiap hari anak dicontohkan dan dibina untuk menjaga kebersihan,
maka secara tidak langsung mereka akan terbiasa membuang sampah pada tempatnya,
membersihkan kelas dengan sukarela. Begitu juga dengan pembiasaan-pembiasaan
lainnya seperti membiasakan disiplin, bertanggung jawab, senyum, sapa, mengucapkan
salam, disiplin, menghoramayi orang lain, dan sebagainya. Dan jika budaya
positif itu terlaksana, maka hal tersebut akan mempengaruhi karakter dan
semangat belajar siswa menjadi lebih baik.
- TUJUAN
AKSI NYATA
Adapun
tujuan aksi nyata yang dilakukan Calon Guru Penggerak adalah:
1.
Pembiasaan budaya positif ditujukan untuk menciptakan suasana belajar
dan lingkungan sekolah yang lebih kondusif, nyaman dan menyenangkan
2.
Budaya
positif diterapkan agar siswa merasa nyaman menjalankan tata tertib sekolah
tanpa ada rasa terpaksa
3.
Melatih tanggung jawab dan kedisiplinan peserta didik di lingkungan kelas dan
sekolah.
4. Terciptanya hubungan yang lebih baik
antara guru dengan guru, guru dengan siswa, siswa dengan siswa sertasemua pihak
yang terlibat.
- TOLAK
UKUR KEBERHASILAN
Untuk
mengetahui sejauh mana kegiatan ini sudah dilakukan dan mengontrol aksi nyata
agar terarah dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, maka digunakan tolak
ukur sebagai berikut:
1.
Peserta didik mampu menjalankan budaya positif yang sudah disepakati
Peserta
didik mampu menjalankan
keyakinan kelas/ sekolah yang sudah disepakati tanpa ada rasa keterpaksaan seperti menjaga kebersihan, disiplin,
bertanggung jawab, menerapkan salam, sapa dan senyum, saling menghormati dan
lain sebagainya.
2.
Peserta didik menunjukkan sikap aktif, sopan dan seriusmengikuti proses pembelajaran.
Peserta
didik menunjukkan sikap berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
3.
Peserta didik bertanggungjawab dengan tugas yang diberikan guru.
Peserta
didik mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan penuh semangat dan
tanggungjawab.
4.
Peserta didik mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam proses
pembelajaran. Peserta didik berani bertanya jika kurang paham dengan materi
pembelajaran, mampu menemukan jawaban dari pertanyaan yang diajukan guru,
memiliki rasa percaya diri untuk menunjukkan hasil karyanya.
- LINIMASA
YANG AKAN DILAKUKAN
Calon
Guru Penggerak melaksanakan aksi nyata yang diterapkan dalam pembelajaran
sehari – hari. Diawali dengan membuat keyakinan kelas, menempel keyakinan kelas
yang sudah disepakati agar mereka tetap mengingat kesepakatan yang sudah mereka
buat, menempel jadwal piket kebersihan kelas, memajang poster terkait
kebersihan, melengkapi alat-alat kebersihan di kelasanak guna mendukung bersihnya
lingkungan kelas yang tentunya berdampak terhadap semangat belajar siswa.
Adapun langkah-langkah aksi nyata yang
dilakukan :
1.
Meminta ijin dan berkoordinasi dengan Kepala Sekolah untuk melaksanakan aksi
nyata.
2.
Membuat rencana tindakan pengembangan pembelajaran yang menyenangkan dan
berpusat pada anak.
3.
Membuat keyakinan kelas sebagai dasar budaya positif yang akan selalu diyakini
setiap peserta didik.
4.
Tetap
mengontrol keterlaksanaan keyakinan kelas yang sudah dibuat
5.
Melaksanakan
proses pembelajaran yang dapat meningkatkan nalar dan kreativitas serta
tanggung jawab siswa.
6.
Melakukan refleksi dan evaluasi.
- TANTANGAN
KEGIATAN
1.
Masih ditemukan peserta didik yang belum paham tentang keyakinan kelas sehingga
dalam kegiatan pembelajaran memerlukan bimbingan secara berkelnjutan.
2.
Sebagian
besar siswa masih kurang percaya diri dalam mengungkapkan pendapat dan ide
mereka
3.
Masih
agak sulit menjalin kolaborasi dengan para guru lainnya karena mereka juga
mempunyai kesibukan tersendiri dan masih kurangnya apresiasi mereka terhadap
program guru penggerak.
- DUKUNGAN
YANG DIBUTUHKAN
Untuk
mewujudkan rancangan tindakan aksi nyata, maka Calon Guru Penggerak membutuhkan
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, antara lain:
1.
Stakeholder
Calon
Guru Penggerak dalam melaksanakan aksi nyata membutuhkan dukungan dari Kepala
Sekolah maupun rekan sejawat melalui koordinasi dan kolaborasi supaya penerapan
budaya positif dapat berjalan sesuai dengan rencana.
2.
Orang tua murid
Orang
tua murid memberikan dukungan dalam pelaksanaan aksi nyata yang dilakukan guru
di sekolah dengan memfasilitasi anak – anak dengan menyediakan bahan dan alat
yang digunakan dalam pembelajaran. Orang tua juga menjadi pengontrol perilaku
siswa saat di rumah dan nantinya akan berkolaborasi bersama guru untuk membahas
perkembangan siswa.
3.
Media yang digunakan
Media
yang digunakan dalam tindakan aksi nyata ini memberi kemudahan guru dalam
penyampaian materi maupun hal-hal yang berkaitan dengan pembiasaan budaya
positif. Media ini dapat berupa poster, video, maupun power point yang dibuat
guru.
DOKUMENTASI
HASIL AKSI NYATA
1. Koordinasi dengan Kepala Sekolah